Monday, June 18, 2007

Kutitipkan Salam Untukmu

Bolehkah kutitipkan salam
lewat burung kenari
yang bernyanyi di pagi hari
yang hinggap di samping rumah
saat aku menyiram anggrek merah
yang sedang merekah di musim panas....

Salam kerinduan akan susana syahdu, sejuk nan riang
mengenang kesejukan dan kesyahduan wajahmu
meski dalam duka lara...

Aku selalu terpesona akan senyum
senyum seorang yang penuh keceriaan
penuh kedamaian
kedamaian yang terpancar di wajahnya

wajah yang akan selalu kukenang
dan kudamba....
yang selalu tersenyum saat kupandang


That was impossible!
kalimat itu terdengar nyaring
di telinga bagian Sangguardi
sebelah dalam gendang telinga

aku pun terperanjat
mengusap kedua mataku...
oh sayang sekali ternyata cuma mimpi.....

Manusia Perfectionis, that was Right!

Manusia perfectionis! :-) . itulah kesimpulan yang bisa diambil dari ungkapan seorang teman dan Ya, that was right!. Almostly Right.
Kalimat itu tidak lantas membuat "keakuanku" tersinggung atau bahkan marah. Malah itu membuatku makin membuka mata, hati dan pikiran agar terus memperbaiki diri. Memperbaiki semua sifat dan sikap yang buruk. Karena itu tekadku 8 tahun yang lalu sejak seorang sahabat sering "ngomel" dan menasehati akan sifat dan sikapku selama bertahun-tahun. Namun entah hasilnya, nampak belom ada peningkatan. Memang mesti selalu ada yang mengingatkan. Entah siapapun dan apapun.
Ya, manusia perfectionis. Mudah-mudahan "keakuanku" makin menjadi abu dan sirna diterpa hujan yang deras dan dingin sedingin es di Antartika dan selembut salju yang turun di Afrika yang tandus mengalir mengisi kekeringan di Ethiopia. Mengisi tenggorokan yang dahaga akan embun pagi di Gunung Merbabu yang membawa kedamaian hati para pendaki. Pendaki puncak dan pecinta kebaikan demi leburnya "keakuan" yang mudah-mudahan perlahan terus mencair, menetes, ,mengaliri kegersangan pasir pegunungan. I hope so...
Thanks Homunculus, dikau udah mengingatkanku....atau siapapun yang sudi mengingatkan