Wednesday, December 26, 2007

Global Warming, Apa dan Bagaimana?

Beberapa hari yang lalu, tepatnya 3-15 Desember 2007, digelar konferensi perubahan iklim yang diadakan di Bali. Tujuannya adalah merumuskan masa depan keberlangsungan bumi yang menurut banyak ilmuwan telah terjadi peningkatan suhu yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya produksi gas-gas karbon. Tentunya akan berakibat fatal tidak hanya bagi manusia namun bagi seluruh penghuni bumi. Selanjutnya diharapkan terjadi pengurangan produksi bahan bakar fosil, sebagai penyebab utama pemanasan global, sebagaimana diamanatkan oleh Protokol Kyoto yang mengharapkan adanya pengurangan produksi gas karbon sebesar 5 persen sampai tahun 2012. Apa yang terjadi bila temperatur rerata udara di sekitar kita mencapai 100C?


Skenario Pemanasan Global

Pemanasan global (global warming) menjadi isu bersama negara-negara berkembang khususnya meski umumnya negara-negara maju masih mempersoalkan kebenaran isu pemanasan global itu sendiri yang menyebabkan peningkatan suhu bumi dan bahkan mereka terkesan cuci tangan seolah mereka bukan penyebab langsung pemanasan global tersebut. Banyak diantara kita pun masih belum paham dan sadar akan dampak yang terjadi akibat pemanasan global. Mudah-mudahan melalui pemaparan di bawah ini akan terbangun kesadaran akan dampak pemanasan global.

Tentunya masih ingat pelajaran Fisika SMU dulu mengenai lapisan-lapisan yang menyelimuti bumi, mengapa bumi tidak terbakar oleh sengatan matahari? Bukankah energi panas matahari sangat tinggi? Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini akan membentuk radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas lagi akan tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Dan gas-gas tersebut terperangkap dalam “kaca” yang menyelimuti bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan akibatnya suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Gas-gas tersebut berfungsi ibarat kaca dalam konteks rumah kaca sejati. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, maka akan semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Inilah yang disebut efek “rumah kaca”. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpa adanya rumah kaca, maka planet ini akan menjadi sangat dingin dan permukaan bumi akan ditutupi oleh es. Namun jika panas yang terjadi terlalu besar, maka akan terjadi apa yang disebut "Global Warming". Akibat suhu di permukaan bumi meningkat, es di permukaan bumi akan mencair perlahan-lahan.

Efek rumah kaca ini disebabkan oleh naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Energi yang masuk ke bumi; 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diadsorpsi permukaan bumi, 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi. Energi yang diadsoprsi akan dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan kloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.


Gas

Kontribusi

Sumber emisi global

%

CO2

45-50%

Batu bara

29



Minyak Bumi

29



Gas alam

11



Deforestasi Hutan

20



lainnya

10

CH4

10-20%



Sumber : Kantor Menteri Negara KLH, 1990

Apa saja yang bisa menghasilkan gas-gas karbon tersebut? Asap sisa pembakaran pabrik batu bara, minyak bumi, dan juga asap kendaraan bermotor disinyalir sebagai produsen terbesar gas-gas karbon. Jika tidak terjadi pembakaran dan penggundulan hutan besar-besaran maka semestinya pepohonan mampu menyerap gas-gas karbon tersebut. Gas-gas karbon tersebut akan diserap oleh dedaunan dalam proses fotosintesis tumbuhan. Sebaiknya jika pepohonan berkurang dan produksi karbon meningkat maka gas karbon ini akan “berkeliaran” di atas permukaan bumi dan sebagian dihirup oleh manusia sehingga akan timbul beraneka penyakit yang tidak hanya penyakit pernafasan namun dampak lainnya dari gas buang karbon. Di samping itu penggunaan freon (CFC), dihasilkan refrigerator dan AC, juga dianggap sebagai pembobol lapisan ozon (O3). Lapisan inilah sebenarnya yang menyaring sinar matahari dan radiasinya supaya tidak langsung mengenai makhluk hidup di bumi. Terlebih-lebih setelah terjadinya revolusi industri dan penggunaan energi minyak bumi, peningkatan produksi gas-gas karbon semakin meningkat tajam.


Dampak Global Warming

Dampak yang akan sangat terasa langsung adalah adanya peningkatan suhu bumi, suhu bumi akan meningkat tajam di waktu malam, tinggi permukaan air laut akan meningkat seiring mencairnya es di kutub utara, adanya perubahan iklim yang tidak menentu misalnya musim kemarau lebih lama dibandingkan dengan musim hujan, musim tanam yang tidak menentu, banjir dan gempa bumi di mana-mana. Juga radiasi ultraviolet yang menyebabkan timbulnya beragam penyakit kulit, rambut, dianggap dampak tidak langsung dari efek rumah kaca.

Bagaimana dengan hewan dan tumbuhan? Karena terjadi pemanasan global maka banyak hewan yang melakukan migrasi. Misalnya hewan yang terbiasa di tempat dingin dan kemudian wilayahnya itu temperaturnya tinggi maka hewan-hewan tersebut akan segera bermigrasi ke tempat yang lebih dingin agar tetap bertahan hidup. Jika mereka tidak mampu bertahan maka mereka akan mati kepanasan. Sebaliknya terjadi pada hewan yang terbiasa dengan suhu panas. Akhirnya bagi yang tidak mampu beradaptasi akan segera mati dan akan terjadi kepunahan hewan-hewan. Begitu juga dengan tumbuhan, air, tanah, gunung dan lautan akan rusak disebabkan suhu bumi yang terus meningkat.


Beberapa Solusi

Nah, penanaman pohon merupakan salah satu alternatif mengurangi pemanasan global. Sebab, pohon akan menyerap banyak gas-gas karbon di udara yang akan digunakan dalam proses fotosintesis. Semakin banyak pohon yang tumbuh (memiliki daun yang banyak) maka akan semakin banyak gas karbon yang diserap oleh dedaunannya. Selain itu diperlukan kemauan bersama untuk mengurangi populasi kendaraan bermotor dan mencari sumber energi alternatif sebagai bahan pengganti BBM. Hendaknya pemerintah juga mengambil kebijakan terhadap pembatasan jumlah kendaraan bermotor misalnya dengan memberlakukan satu jenis kendaraan bermotor hanya untuk satu keluarga, pemberlakuan pajak sebesar 50% per tahun bagi pengguna kendaraan berbahan bakar fosil, meregulasi produsen kendaraan dan penggalian minyak bumi, penggunaan kendaraan ramah lingkungan, pembatasan merokok, dan kampanye (penyadaran) anti pemanasan global secara kontinu dan menyeluruh melalui lembaga pendidikan dan media massa.

Sumber : www.wikipedia.com, www.howstuffworks.com,

Friday, December 21, 2007

Perempuan

yups, perempuan itu mulai menarik perhatianku
dia mualai mencuri hati ini muali mencari tau apa yg kurasakan apa yg kualami
mencoba memasuki duniaku..
aku pun tak bissa berdiam diri saja
Apa aku berdosa jika aku tidak mengapresiasianya
Mungkin aku telah berdosa meninggalkannya
Dengan alasan yang sangat sangat tidak logis nampaknya
So, idealis, sok ideologois, sok agamis...
Bull shiet....
Ya, mudah-mudahan dia mau mengerti..
kenapa dia yg mesti ngertiin aku?
kenapa aku yang ga ngertiin dia?
dasar EGOIS.....

Knowledge, Skills dan Attitudes

Ada tiga buah komponen yg kata orang menjadi modal dalam mengarungi hidup
Ini dia, pengetahuan (knowledge), Ketrampilan(skills) dan Sikap (Attitudes). Sikap adalah manifestasi dari pengetahuan dan keterampilan yang disokong oleh nilai-nilai moral, sikap,

Monday, December 10, 2007

Kita Tidak Akan Benar-benar Tahu

seseorang tidak akan pernah tahu dan mengenal orang lain selama ia tidak menyelami dan menjadi orang lain. kita tidak akan pernah tahu siapa dia selama kita tidak bisa menjadi bagian dari dirinya. dan kita tidak akan pernah benar-benar tahu orang lain; perasaan, hati dan sifat dan sikapnya. Kita hanya bisa menebak dan berusaha memahami dan mengerti dan kita tidak akan pernah benar-benar tahu.

Monday, October 1, 2007

Tetesan Gerimis

Aku hanya bisa mengajakmu meniti jalan berliku
Aku hanya bisa mengajakmu berbicara dari hati
Dari hati yang dipenuhi ceceran debu gurun Sahara
Hati yang ditemani teriakan burung elang gurun yang ganas
Seganas harimau di Benua Hitam
Seganas hutan rimba
Seterjal gunung dan keganasan lembah Amazon
Meski aku mencoba menikmatinya
Layaknya menikmati perjalanan di rimba raya
Dan gunung pencakar awan, pencinta bumi
Dan stabilisator keindahan alam

Aku hanya ingin membawamu mengikuti percikan gerimis hujan
Membawamya satu demi satu, sedikit demi sedikit, tetes demi tetes
Menangkap, mengumpulkannya,
dan membasuhkannya ke dalam hati
Hati yang dipenuhi debu Sahara
Yang tersorot sinar surya di atas kepala

Namun, tetes demi tetes gerimis itu makin jarang kudapati
Hingga akhirnya menghilang di batas kampung
Aku terus berlari mencari setetes gerimis yang terbawa angin
Namun, aku tak bisa mengumpulkan lebih banyak lagi tetesan gerimis
Tetesan demi tetesan itu pun tak cukup digunakan
Sebab, terlalu banyak lagi yang mesti kukumpulkan

Engkau begitu lelah melihat prosesi ini
Bahkan tak akan sanggup menunggu perjalananku
Ya, aku hanya akan membawamu tertatih tatih
Akan sulit bagimu, juga bagiku
Aku pun tak sanggup melihatmu tergopoh-gopoh kesakitan
Tersendat sendat rimbunnya pohon dan semak belukar yang kau lalui
Aku tak ingin melihat matamu meneteskan air

Jatinangor, Di Penghujung September

Friday, September 28, 2007

Perempuanku di Ujung Sana

Entah mengapa aku tak berdaya.... (iwan F.)
sedikit ngutip dari bang iwan

Hari berganti, purnama berganti
Bahkan gerhana pun kulalui
Dengan penuh suka dan sedih

Ya, itulah perjalanan manusia
yang tak mungkin berada dalam satu posisi
Bahkan tak bertahan lama dalam zona kenyamanan

Entah ini sebuah "buah" atau sekadar "daun"
Tapi semua itu mengisyaratkan kedamaian dan asa
Asa yang sudah lama tertidur
Bahkan mungkin telah terbius oleh aromanya

Aku pun tak bisa lagi menghisap aroma,
Wewangian dan aksesoris yang melekatinya
Penuh dengan asa

Di ujung sana dia hanya diam
Terdiam namun dia selalu tersenyum kadang tersipu malu
Di bawah busananya ia tertunduk sendu
Ada kesal dan mungkin duka di rautnya

Aku pun hanya bisa menatapnya dari kejauhan
Berharap suatu hari kumampu menatap lebih dalam
Penuh emosi, penuh kasih dan penuhi realitas sejatinya
Realitas dan waktu pun terus mengingatkanku

Jatinangor, Triple A, 7 September 2007

Mencintaimu

Mencintaimu dengan sederhana dan kesederhanaan
Mencintai dengan apa adanya

Mencintai dengan tulus

Mencintai dengan penuh penghayatan
Mencintai dengan hati

Aku ingin belajar mencintaimu
Mencintai dengan segala ketulusan dan kerendahan hati

Elegi Di Sore Hari

Di Atas pohon ini, sepuluh tahun yang lalu
Aku biasa memandang kejauhan
Menatap hamparan sawah dan ladang
Menatap Jauh ke sana
Menatap para petani yang sedang memanen
Yang sedang menebar benih dan palawija
Termasuk saudara-saudaraku
Aku pun baru saja berhenti untuk melepas dahaga

Angin terasa teramat sepoi
Menerpa rambutku yang mulai memanjang
sambil berayun di atas dahan pohon
Nampak seperti spesies yang agak mirip manusia :-(
Aku tersenyuim mengingat masa kecil
Bermain, dan bercengkrama dengan burung,
Berburu capung dan simeut
Indah nian alam yang ada di depanku ini

Aku pun amat teramat bahagia
Aku bisa merenget nangis atau sekadar teriak-teriak
Bersama teman sepermainan
Atau Sekadar minta ditangkapin burung atau simeut
Kepada kakakku atau ibuku
Tak bisa kubayangkan bahagainya waktu itu

Sekarang, masih tetap di atas dan sesekali di bawah pohon yang rindang
Pohon Mangga yang nampak makin tua dan makin rindang
Pohon terbesar di kebunku
AKu hanya bisa tersedu menatap pesawahan
yang Kian hari-kian mengering
Tanah-tanah mulai pecah-pecah nampak seperti orang yang sariawan
Kering dan bibir-bibir tanah ini pecah
Entah bisa apa tidak disembuhkan
Entah obat sariawan bisa menyembuhkan pesawahan ini
Menymbuhkan kekeringan yang terus melanda setiap daerah
Menyemnuhkan mereka-meraka yang seang mencari sesuap nasi
Untuk anak-anak dan istri mereka

AKu hanya bisa terdiam menatap mereka yang coba bangkit
Mentyiram palawija dan tanaman musiman
Untuk tetap bertahan hidup
Lari dari kemiskinan pedesaan
Mereka bangkit untuk tidak terbelenggu kekeringan
Untuk anak mereka yang sedang sekolah
Untuk bayaran SPP, Bangunan, dan Uang Jajan
Tak peduli siang dan malam
Tak peduli Hujan atau Kemarau
Merek terus menyiram
Menyiram keringnya tanah
Menyiram keganasan dunia
Berat nian beban hidupmu, saudaraku
Susah betul kau nyari sesuap nasi

Sekali lagi aku hanya bisa diam, tersedu
meneteskan air mata
yang tak mungkin bisa menyiram keringnya sawah dan ladang
Apalagi membuat subur tanah ini

Tak hanya tanah-tanah yang biasa dulu kami tanami padi dan palawija
semua tanah dan daratan yang ada di depnku menjadi kering kerontang
bahkan pecah-pecah bagai bibir yang terkena panas dalam dan sariawan
Semua orang merasa lesu
Kami berharap, buah-buahan bisa menyelamatkan kami
dari kekeringan
sebagai obat dahaga dan sariawannya tanah ini.

AKu ingin sekali menjadi obat bagi tanah dan mereka-mereka yang kekeringan
Menyembuhkan bibir-bibir tanah yang pecah-pecah
Mengobati panas dalam yang mereka alami
Dan membuat ceria para petani dan anak-anaknya
Menyekolahkan mereka
Membuat mereka cerdas, pinter dan mandiri
Membuat mereka sadar akan beban yang orang tua merek pikul
Membuat mereka makmur, sejahtera dan damai
Menempuh hidup, menanti masa tua
bersama isteri dan anak-anak mereka juga cucunya

Kuningan, Agustus 2007

Di bawah pohon mangga, di sekitar Sawah Lega

Monday, June 18, 2007

Kutitipkan Salam Untukmu

Bolehkah kutitipkan salam
lewat burung kenari
yang bernyanyi di pagi hari
yang hinggap di samping rumah
saat aku menyiram anggrek merah
yang sedang merekah di musim panas....

Salam kerinduan akan susana syahdu, sejuk nan riang
mengenang kesejukan dan kesyahduan wajahmu
meski dalam duka lara...

Aku selalu terpesona akan senyum
senyum seorang yang penuh keceriaan
penuh kedamaian
kedamaian yang terpancar di wajahnya

wajah yang akan selalu kukenang
dan kudamba....
yang selalu tersenyum saat kupandang


That was impossible!
kalimat itu terdengar nyaring
di telinga bagian Sangguardi
sebelah dalam gendang telinga

aku pun terperanjat
mengusap kedua mataku...
oh sayang sekali ternyata cuma mimpi.....

Manusia Perfectionis, that was Right!

Manusia perfectionis! :-) . itulah kesimpulan yang bisa diambil dari ungkapan seorang teman dan Ya, that was right!. Almostly Right.
Kalimat itu tidak lantas membuat "keakuanku" tersinggung atau bahkan marah. Malah itu membuatku makin membuka mata, hati dan pikiran agar terus memperbaiki diri. Memperbaiki semua sifat dan sikap yang buruk. Karena itu tekadku 8 tahun yang lalu sejak seorang sahabat sering "ngomel" dan menasehati akan sifat dan sikapku selama bertahun-tahun. Namun entah hasilnya, nampak belom ada peningkatan. Memang mesti selalu ada yang mengingatkan. Entah siapapun dan apapun.
Ya, manusia perfectionis. Mudah-mudahan "keakuanku" makin menjadi abu dan sirna diterpa hujan yang deras dan dingin sedingin es di Antartika dan selembut salju yang turun di Afrika yang tandus mengalir mengisi kekeringan di Ethiopia. Mengisi tenggorokan yang dahaga akan embun pagi di Gunung Merbabu yang membawa kedamaian hati para pendaki. Pendaki puncak dan pecinta kebaikan demi leburnya "keakuan" yang mudah-mudahan perlahan terus mencair, menetes, ,mengaliri kegersangan pasir pegunungan. I hope so...
Thanks Homunculus, dikau udah mengingatkanku....atau siapapun yang sudi mengingatkan

Monday, June 4, 2007

Kehampaan Spiritual

Aku duduk di sini dalam kehampaan. Kehampaan yang tiada berujung. Kehampaan yang terus menari-nari di hadapanku dan terus mendekati seluruh jiwa dan ragaku. Ia mengajakku berdansa dan menari menirukan Tarian Saman Sang Rumi dari Anatolia. Tanpa rasa bosan, ia terus mengulurkan tangannya untuk menari bersamanya dan mencapai nirwana kehampaan. Nirwana yang penuh keindahan abstraktif. Keindahan yang hanya ditemukan oleh para resi, syaikh atau brahmana yang telah mencapai mochsa. Nirwana keabadian.
Aku pun akhirnya terlelap dalam desahan nafas tarian dan belaian tangan para penari kehampaan yang terus membelai, meraba, memeluk dan mencium dengan wewangiannya yang khas yang semerbak terbawa angin pilu dari nirwana keabadian. Angin itu terus mendayu-dayu membawa wewangian yang terus-menerus menyebar ke penjuru dunia dan diantar oleh para bidadari nirwana keabadiam. Angin yang menyebarkan kehampaan dunia, bersama keangkuhan, dan kemiskinan hatiku.
Aku hanya bisa menghela dan menarik nafas panjang sekuat tenaga untuk tetap bisa menghirup wangi kehampaan yang perlahan menghilang dari depan hidungku. Aku pun menangis dengan sedu sedan seiring menghilangnya wewangian yang aku puja-puja itu. Tanpa kusadari, aku telah menangis begitu lama begitu parau bagai elegi sang penyair dari negeri 1001 puisi. Menangis tanpa henti melebihi tangisannya Si Majnun yang menangis di pusara Laila. Menangisi semua kehampaan dan kegelisahan yang datang silih berganti.

Arogansi Manusia

Manusia ini manusia yang penuh dengan kesombongan nan keangkuhan. Angkuh, dan sombong membuat ia lupa diri dan bahkan ia telah berlaku arogan terhadap sang Kholiq. Padahal secara normatif ia tahu dan bahkan mungkin faham akan ketidakbenaran sifat arogan nan angkuh, namun kefahamannya ini telah membutakan dan menutup matahatinya bahkan semuanya bisa ia anggap sebagai kebenaran dengan kelihaiannya bersilat lidah dan jurus-jurus penyerangan opininya. Ia bahkan mampu membuat orang percaya dan mengimaninya dengan kelihaian beretorikanya. Sungguh ia mampu melakukan hal demikian. Sangat luar biasa. Namun yang lebih hebat lagi adalah ia mampu membuat yakin hati nuraninya bahkan nuraninya sendiri telah berani berikrar untuk mengimaninya. Nuraninya telah ia perdayai. Sungguh manusia yang luar biasa.
Mestikah ia arogan, padahal ia hanya sebatang kara yang dilahirkan tanpa sehelai busana, tanpa materi dan tanpa apa-apa. Bahkan ia matipun hanya sendirian tanpa pakaian layak bahkan jauh dari keindahan. Bagaimana ia bisa lakukan itu?
Ya Allah, apakah aku ini bagian dari manusia seperti di atas?Jika aku memang demikian, aku mohon petunjuk-Mu agar aku mampu meluluhkan hati ini, agar aku mampu meredam nafsu angkara murka, beri aku petunjuk untuk membebaskan pikiranku dari arogansi dan perilaku yang sombong. Ya Allah, beri aku kekampuan dan komitmen yang kontinu untuk melepaskan sifat jahat dan arogansi apapun dalam perjalanan hidupku. Ya Allah, jika aku tak mampu melakukannya, aku mohon beri kesempatan kepadaku untuk mmemohon ampunan-Mu. Amin...

Wednesday, May 9, 2007

Kemauan untuk Berubah

semalem banyak hal yang sy lakukan, nonton spidey, ngobrol ama temen2 lama sharing info, berbagi pengalaman, berbagi perasaan, dan bercanda satu sama lain. nampak tak ada beban hidup yang slama ini kalo dirasakan semakin berat. nmpaknya beban kuliah, skripsi, dan beban hidup lainnya tak terasa. ada ceko, ada bangkit, dan sy sendiri. meski cuma sekadar ngobrol sana-sini tapi membuat pikiranku plong. sambil makan bareng, qt semua ngobrol kesana kemari sampai2 lupa waktu. keceriaan pun menguasai pikiranku...
memang berteman itu sangat penting dan menjaga persahabatan itu amat sangat penting dan wajik kita pertahankan apaun resikonya. karena teman itu lebih dari sekadar saudara. itu mungkibn menurutku sangat penting kenapa kadang kita mesti berkorban demi teman meski itu terasa berat dan menyakitkan. sy ga ingin menyakiti siapapun apalagi teman.
Namun, pas tengah malam pulang ke kosan. suasana ceria itu menjadi sedikit berkurang apalgi udah liat skripsi dan buku yang bergeletak di atas meja yang udah sebulan ga disentuh. sial, lagi2 sy telat lulus...
sialnya lagi teman kosan sebelah malah ngajak ngpbrol dan curhat sana sini yang padahal saya udah membuang jauh jauh curhatan itu dan ga pernah mempermasalahkan lagi dan menerima apapun itu baik atau uruk bagiku. dan akan menjadi pelajaran yang berharga bagiku. terserah apa maumu dan kenginanmu. yang penting lo dan sekeluarga bahagia :) -kasarnya begitu
maaf bukannya sy ga peduli ama temen "di sini" tapi kalo sy teramat peduli dg keadaan "di sini" maka masalah itu menjadi amat ruwet dan bikin gw ga produktif. ahirnya sy pun membiarkan dia bercerita banyak tentang berbagai masalah kami. tapi bagiku itu spent my time bahkan bagiku itu ga pemnting lagi., lagi lagi sy mesti memahami dan menghargai otang. itu memang udah fitrah kali, qt mesti begitu.
apapun keputusanmu, itu adalah opsi yg kau pilih dan kau mesti tau risiko yang bakal ditanggung. mati kya berubah demi kenbaikan qt bersama. sekali lagi ga
ya , moga nt sukses...
wish you luck.....

Tuesday, March 27, 2007

Knowledge is Free

Kembali mengutip pernyataan F. Bacon, beliau bilang "Knowledge is Power". Pengetahuan adalah Kekuatan, kekuasaan, etc. Sebelum kita punya Power maka kita mesti punya knowledge. Hari ini banyak orang yang tidak bisa mengenyam pendidikan dengan murah, memedai da berkualitas. Di sana, di pelososk sana banyak teman-teman kita tak bisa sekolah. Boro-boro buat sekolah, buat makan saja mereka kesusahan. kalau pun ada sekolahan, itu tidak menccerdaskan mereka. Buku-buku sulit didapatkan, guru-guru yang "kurang". Kalo pun ada buku namun tidak memadai dan tidak up to date. Banyak orang yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Boro-boro bisa mengenyam pendidikan tinggi S21, S2, S3 atau Post Doctoral, untuk bisa sekolah dasar (SD, SMP) saja mereka ga bisa. Bersyukurlah kita yang bisa melanjutkan studi di PT. Bersyukur kepada Allah.

Nun jauh di sana mereka butuh buku, butuh ilmu, butuh pengetahuan. Mereka haus, mereka lapar, mereka menderita. Secara fisik, mereka sangat "menderita" karena kekurangan makan, gizi, air bersih, kesehatan dll. Gimana orang mau pinter kalo mengonsumsi makan yang ga bergizi dan kekurangan unsur-unsur vital makanan. Gimana mereka mau cerdas kalo mereka selalu dibodohi dan ditindas. Secara psikis, mereka ingin maju, ingin sekolah, ingin kuliah dan ingin browse di internet dan fs. mereka ingin bisa berkomunikasi dengan orang lain di sana di kota-kota maju dan negara-negara maju, mereka ingin belajar dan menimba ilmu dan saling berbagi dengan sesama. Mereka ingin menggapai cita-citanya. Mereka ingin bercerita tentang hidup dan banyak hal. Mereka ingin belajar seprti kita, di sini, di kampus, di internet via google, via email, via situs-situs pengetahuan yang menyediakan sumber dan ensiklopedi ilmu pengetahuan. Mereka ingin maju bersama orang lain, mereka ingin seperti Einstein, atau Stephen King atau Danah Johar. Mereka ingin sekali sekolah dan melanjutkan pendidikian tinggi.

namun, mereka tak kuasa dan tak mampu menggapai itu. Karena itu sangat sulit digapai. mereka tidak punya sarana buku, perpustakaan murah, komputer, koneksi Internet, pakaian layak dan makanan yang yang bergizi. Akhirnya mereka semakin miskin dan bodoh dan sangat mudah dibodohi. Ya Allah, Kutuklah aku supaya aku bisa membantu mereka dan mencerdaskannya, supaya aku terbebas dari dosa-dosa sosial.
Berbeda bagi orang kaya yang tinggal ngomong ke mami supaya bis sekolah, beli buku, akses internet, yang mungkin bisa minta ini dan itu kepada orang tua. mereka punya fasilitas. Jangan membayangkan orang miskin. Bayangkanlah mereka yang kaya dan pinter serta berbagai kemudahan. Itu kalau kita ingin dikutuk peradaban dan umat manusia. Tapi berbuatlah sesuatu untuk orang lain yang betul-betul memerlukan.

Sekolahan sangat mahal, buku sangat mahal. maka jalan keluarnya adalah mencari sumber buku bacaan lewat Internet (mesti dibedakan antara internet dan Internet Bro...). Pengetahuan yang ada saat ini sulit didapat secara hard copy. Maka bagi kita yang punya knowledege sangat disarankan bahkan diwajibkan untuk saling berbagi ilmu. Pengetahuan yang kita miliki semesetinya bisa bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan. Knowledge yang dikembalikan dan dimanfaatkan oleh lingkungan. knowledge haruslah gratis. Knowledge dan teknologi mestilah tidak merusak lingkungan. Knowledge haruslah bisa membumi dan dibumikan untuk kemajuan dan kesejahteraan umat manusia. Knowledge is free.

Saturday, March 10, 2007

Sang Darwis

Saya baru aja baca buku perjalanan hidup sang penyair, sufi bahkan disebut juga sang darwis. ia adalah Jalaluddin Rumi. buku ini ditulis oleh seorang jurnalis (kalo ga salah), Leslie Lewis. Rumi hidup di sekitar Anatolia, Turki kira-kira ..... M. Sewaktu dengan skitar penyerangan tentara Mongol ke Turki dan memporakporandakannya. namun sebenarnya ia tidak dilahirkan di Anatolia.
Kisah Rumi sangat mempesona, saya pikir. Beliau ini luar biasa, perjalanan spiritual, cinta, persahabatan yang lua biasa sampai-sampai ia mengabaikan keluarga hanya untuk meraih cinta sang Khalik. Entah ini bisa dilihat dari sudut pandang Syariat atau sufistik. namun yang pasti beliau telah mengalami Ektase yang sangat dalam dalam perjalanan usianya menginjak 40-an. Ektase kehidupan spritual yang hebat.
Sebelum ia mengalami ektase yang dalam bersama sahabatnya Syamsuddin (Syams), ia sangat dihargai, dihormati dan dicintai sebagai seoang mahaguru Fiqh, mahaguru ISlam dan tempat bertanya ummat. namun setelah ia bertemu dengan Syam, ia mulai ditinggalkan bahkan "dibenci" bersama Syams juga. kenapa ia diitinggalkan, karena pada masa itu konon ia mulai meninggalkan hukum-hukum syariat yang dulu ia jalani dan ia beralih menjadi penari Sama yang ditarikan oleh darwis-penari sama). Sama adalah sebuah tarian yang dilakukan oleh seorang darwis, tarian ini merupakan tarian mistis para pengikut sebuah tarekat di Turki.
tujuannya adalah untuk mencapai ektase menuju Tuhan. Prosesi tarian ini bisa mencapai waktu berhari-hari.
Rumi pun akhirnya mencapai ektase spiritual yang dimaksud. entah sepeerti apa....

Skill is Power

mengutip dari F. Bacon kalo "knowledge is power" maka saya juga punya kutipan dari pikiranku. "Skill is Power". Nah, di zaman sekarang ini mestinya "skill" juga jadi sebuah kuasa/kekuatan untuk menjadikan seseorang maju dan berkuasa atas sesuata. kalo saya piki kl cuma sebatas 'Knowledge" ya kurang bagus kalo ga ditunjang ama skill yang Ok. karena yang saya persepsikan mengenai "knowl;edge" cuma berada dalam wilayah "mind" atau otak saja. mungkin itu persepsi saya mengenai "knowledge". jadi knowledge cuma sebatas "pengetahuan" bukan "kemampuan". Namun jika yang dimaksud Bacon itu lebih universal maka "Skill" adalah subset dari "knowledge" maka saya amat setuju.
Berbicara masalah skill maka mesti berbicara masalah keuletan, ketekunan, rajin dsb. banyak orang yang berpengetahuan (teoretis) saja namun ia tidak unya skill maka berakibat kurang seimbang. maksudku kalo skill itu lebih kepada hal praktik. tapi knowledge lebih kepada hal teoretis. oleh karena itu "Skill makes Knowledge". ii mirip dengan ungkapan "practice makes perfect"