Saya baru aja baca buku perjalanan hidup sang penyair, sufi bahkan disebut juga sang darwis. ia adalah Jalaluddin Rumi. buku ini ditulis oleh seorang jurnalis (kalo ga salah), Leslie Lewis. Rumi hidup di sekitar Anatolia, Turki kira-kira ..... M. Sewaktu dengan skitar penyerangan tentara Mongol ke Turki dan memporakporandakannya. namun sebenarnya ia tidak dilahirkan di Anatolia.
Kisah Rumi sangat mempesona, saya pikir. Beliau ini luar biasa, perjalanan spiritual, cinta, persahabatan yang lua biasa sampai-sampai ia mengabaikan keluarga hanya untuk meraih cinta sang Khalik. Entah ini bisa dilihat dari sudut pandang Syariat atau sufistik. namun yang pasti beliau telah mengalami Ektase yang sangat dalam dalam perjalanan usianya menginjak 40-an. Ektase kehidupan spritual yang hebat.
Sebelum ia mengalami ektase yang dalam bersama sahabatnya Syamsuddin (Syams), ia sangat dihargai, dihormati dan dicintai sebagai seoang mahaguru Fiqh, mahaguru ISlam dan tempat bertanya ummat. namun setelah ia bertemu dengan Syam, ia mulai ditinggalkan bahkan "dibenci" bersama Syams juga. kenapa ia diitinggalkan, karena pada masa itu konon ia mulai meninggalkan hukum-hukum syariat yang dulu ia jalani dan ia beralih menjadi penari Sama yang ditarikan oleh darwis-penari sama). Sama adalah sebuah tarian yang dilakukan oleh seorang darwis, tarian ini merupakan tarian mistis para pengikut sebuah tarekat di Turki.
tujuannya adalah untuk mencapai ektase menuju Tuhan. Prosesi tarian ini bisa mencapai waktu berhari-hari.
Rumi pun akhirnya mencapai ektase spiritual yang dimaksud. entah sepeerti apa....
No comments:
Post a Comment
ini komentar